Bahasa

Lingua (Italiano) oder Langue (Français) or Sprache (Deutsch) atau Idioma (Español) o Jazyk (Česky) to Bahasa (Indonesia) adalah penghubung ato cara berkomunikasi antar makhluk sosial. Atau kalau dari id.wikipedia.org: Satu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan. Intinya bahasa merupakan saran agar kita bisa mengerti orang lain. Nah, dikarenakan standar kompetensi yang semakin meningkat, bahasa Inggris pun sekarang bukanlah suatu hal yang lebih.

Penggunaan bahasa yang campur-campur, sekarang sudah merupakan hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan kita. Masalah seperti ini, terkadang dipandang sebagai degenerasi dalam nilai-nilai pemakaian bahasa dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa masyarakat di Indonesia mungkin terasa lebih nyaman untuk menggunakan bahasa Inggris dalam beberapa istilah yang biasa digunakan. Beberapa orang mungkin malah akan menganggap aneh untuk menggunakan padanan bahasa Indonesia dalam beberapa istilah seperti keyboard, mouse, download dan lain sebagainya. Kemudian penggunaan bahasa Inggris untuk beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta, seperti The Plaza Semanggi, Cilandak Town Square dan Senayan City.

Buat saya, penggunaan bahasa Inggris dalam beberapa istilah di kehidupan sehari-hari bukanlah masalah yang besar. Asal penggunaannya tepat, maka ini bukanlah suatu bentuk kemunduran. Bukanlah sebuah kesalahan bagi saya untuk menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari. Itu malah bisa menjadi sarana yang baik untuk belajar. Terkadang memang justru istilah-istilah Inggris seperti itu lebih mengena daripada istilah Indonesia. Bahkan guru bahasa Indonesia saya mengakuinya. Waktu itu saat kami diberikan tugas untuk membuat cerita pendek, salah seorang siswa menggunakan bahasa Inggris sebagai judulnya. Beliau tidak marah, beliau mengerti kalau judul adalah salah satu hal yang dapat menarik pembaca, maka penggunaan bahasa Inggris di situ dapat dimaklumi.

Tapi, entah kenapa saya merasa kalau bahasa Indonesia mempunyai rasa yang lebih dalam pergaulan sehari-hari. Penggunaan kata ‘terima kasih’ dan bukan ‘thanks‘, kata ‘maaf” dan bukan ‘sorry‘ bagi saya mempunyai psikologis kata-kata yang unik. Bagi saya, penggunaan kata-kata dalam bahasa Indonesia tersebut menandakan rasa hormat atau rasa sayang kita pada orang yang diajak bicara. Ada semacam pesona magis(?!) dalam penggunaannya. Walaupun saya tidak punya wewenang ilmiah untuk ini, saya cukup yakin beberapa orang merasa seperti itu.

Posting yang berkaitan:

6 tanggapan untuk “Bahasa

  1. Saya bisa sedikit bahasa Spanyol..
    Ni coba denger ya..
    “El Barca las-kampeooooon..!”
    ________________________
    Alias: Sayangnya Barca tidak jadi juara…

  2. Hmmm…. memang pengaruh Bahasa Inggris terutama, sudah tidak dapat dibendung lagi. Oleh karena itu banyak mereka yang akhirnya mencampurbaurkan bahasa. Ditambah lagi banyak istilah2 yang belum ada padanan resminya dalam Bahasa Indonesia, ini juga faktor kenapa Bahasa Inggris menjadi merajalela.

    Yang jelas, faktor penguasaan bahasa yang baik tetap lebih penting daripada hanya mencampurbaurkan bahasa. Jikalau kita tiap hari sering mencampurbaurkan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris misalnya, seyogianya kita juga bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan juga berbahasa Inggris dengan baik juga, jangan hanya bisa mencampurbaurkan saja.
    _______________________
    Alias: Yah… Biarpun ada beberapa yang sudah ada padanannya, kaya’nya istilah-istilah dalam bahasa Indonesia itu tidak familiar di telinga masyarakat. Entahlah…

  3. Tapi tetap saja kita perlu memahami bahasa asing, soalnya bahasa indonesia kurang familiar di negara luar
    _________________
    Alias: Yah, begitulah. Makanya, hidup bahasa campur-campur!

  4. saya sekarang lebih suka dengan bahasa indonesia yang paling tidak benar. 🙂 enak di dengar dan saya setuju dengan pendapat mu. Contohnya kata ‘terimakasih’ dan ‘maaf’ itu mempunyai arti psikologis sendiri. Bahkan ada pula kata2 lain yang mempunyai arti.
    Maka Bahasa Indonesia sebenarnya adalah bahasa yang indah 🙂 HIDUP BAHASA INDONESIA..
    ___________________________
    Alias: Wah, kalo saya sih sebenernya ga terlalu masalah kalo menggunakan bahasa yang tidak benar. Masalahnya adalah, kadang orang kurang tahu waktu untuk penggunaan bahasa, itu yang disayangkan. Nah, saya paling anti dengan kata ‘secara’ yang digunakan tidak tepat. Ide siapa itu?! Rasanya biar sesering apapun orang-orang gunakan seperti itu, saya tetep ga bisa menerimanya.

  5. kalau untuk hal hal yang sifatnya sensitif seperti kata maaf dan tolong saya rasa memang bahasa indonesia lebih masuk akal dan wajar buat digunakan

    tapi kalau buat menyatakan cinta, kata kata dalam bahasa indonesia ko terdengar sangat gombal yah? hehe
    ____________________
    Alias: Hahaha… pengalaman pribadi ya, Mbak?

  6. ini postingan lama ya? tapi tergoda untuk berkomentar karena melihat fakta bahwa banyak siswa SMA yang tidak lulus (ironis) di mata pelajaran bahasa Indonesia. Tidak adanya kebanggaan terhadap bahasanya sendiri bisa jadi adalah salah satu faktor pemicu masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi ini.
    Kurangnya intervensi pemerintah dalam menggalakkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional juga menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya dalam kegagalan yang dialami siswa-siswa kita.
    Jadi jangan hanya menyalahkan guru….

Tinggalkan Balasan ke petak Batalkan balasan